× Home Sitemap Disclaimer
Navigasi

suka motor

Artikel Terbaru

5 Knalpot Termashur di MotoGP, Salah Satunya Produksi Asal Indonesia

5 knalpot MotoGP

NaikMotor – Kejuaraan MotoGP identik dengan kecepatan. Salah satu komponen penting yang mendukung performa sebuah motor adalah knalpot. Berikut 5 knalpot MotoGP, salah satunya diproduksi pabrikan Indonesia.

Knalpot Termigoni pada motor Ducati. Foto: Istimewa

Termigoni

Termignoni merupakan produsen knalpot asal Italia. Awalnya Luigi Termignoni selaku foundernya pada tahun 1969 membuka bengkel dan dealer mekanik Ducati, Kawasaki, dan Honda. Kemudian sekitar pertengahan tahun 1970, Luigi Termignoni menyadari  bahwa pasar membutuhan sistem pembuangan yang bisa mendongkrak performa mesin motor. Tahun 1971Termigoni membeli alat Dyno dan mulai memproduksi knalpot untuk Kawasaki 4 silinder. Knalpot pertama yang diproduksi benar-benar buatan tangan, mulai dari pembentukan, pengelasan hingga pewarnaan serta tanpa adanya peredam.

Pada tahun 2002 Termignoni bekerjasama dengan Honda di kejuaraan MotoGP. Sayangnya, hubungan kerjasama tersebut putus di musim balap 2017.

Akrapovic pada motor Ducati di ajang MotoGP. Foto: Istimewa

Akrapovic

Akrapovic merupakan merek knalpot asal Slovenia yang sudah berdiri sejak tahun 1990 silam. Igor Akrapovic menjadi tokoh sentral dalam pembangunan brand knalpot Akrapovic. Awalnya yang hanya menjadi pabrikan knalpot untuk sepeda motor, Akrapovic tahun 2010 lalu juga mengembangkan cakupannya ke knalpot mobil.

Knalpot Akrapovic sampai saat ini telah digunakan sekitar 38 kejuaraan dunia di seluruh olahraga motorsport, salah satunya MotoGP. Beberapa pembalap MotoGP yang memilih menggunakan knalpot Akrapovic antara lain Ada Yamaha M1 tunggangan Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Kemudian Ducati juga memilih Akrapovic untuk mendukung performa dua pebalap mereka Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.

Knalpot Arrow pada Honda NSR 500. Foto: Istimewa

Arrow

Selanjutnya merek knalpot yang pernah eksis di gelaran MotoGP adalah Arrow. Lahir pada tahun 1985 dari seorang pebalap motocross Giorgio Giannelli. Meski lahir pertama kali dari ajang balap garuk tanah, Pebalap masa lalu seperti Kevin Schwantz, Max Biaggi dan Michael Doohan semuanya meraih gelar juara dunia dengan menggunakan knalpot Arrow.

Meski tak dipakai pebalap oleh tim pabrikan, namun knalpot Arrow masih cukup eksis di Kejuaraan Dunia MotoGP. Terbukti pebalap LCR Honda Cal Crutchlow tampil menggunakan knalpot Arrow.

Knalpot desain terompet SC Project pada motor Honda di kejuaraan MotoGP. Foto: Istimewa

SC-Project

SC-Project lahir dari pengalaman, dinamika dan kemampuan dari para mitra dalam kolaborasi mereka di ajang balap internasional seperti MotoGP. Hasil kolaborasi dengan tim MotoGP menjadikan sistem pembuangan ini memiliki kinerja tertinggi untuk sepeda motor balap.

Mulai tahun 2017, knalpot SC-Project masuk arena MotoGP. Honda RC213V tunggangan Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang menggunakan knalpot SC-Project di gelaran MotoGP.

Knalpot Sakura yang digunakan Yamaha di MotoGP. Foto: Istimewa

Sakura

Meski merupakan merek asal Jepang, namun Sakura juga memiliki pabrik di Indonesia. Adalah PT Sakura Java Indonesia yang berdiri ejak tahun 1995. Di Indonesia, Sakura memiliki sekitar 900 karyawan untuk memproduksi knalpot.

Sakura termasuk 5 knalpot MotoGP yang popular dan mulai masuk gelaran MotoGP pada tahun 2014. Adalah  tim satelit Monster Yamaha Tech3 yang mempercayakan knalpot Sakura sebagai pendukung performa Yamaha M1 yang kini menjadi tunggangan Hafizh Syahrin dan Johann Zarco. (Daus/Prob/NM).

The post 5 Knalpot Termashur di MotoGP, Salah Satunya Produksi Asal Indonesia appeared first on Naik Motor | Jurnal Pengendara Motor.


Sumber naikmotor.com .
Tag: #naikmotor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Popular Posts

  • Karburator Rembes? Ini Pemicu dan Cara Mengatasinya Menurut Astra Motor
    NaikMotor – Karburator sepeda motor sering banjir atau rembes? Bisa jadi ada beberapa masalah yang dikhawatirkan jika terus dibiarkan bisa ...
  • Berikut Keuntungan Menggunakan CDI Pada Vespa Klasik
    NaikMotor – Pengguna Vespa klasik banyak yang mengubah sistem pengapiannya dari platina ke Capasitor Discharge Ignition (CDI) . Sebab CDI p...
  • Yamaha Crosser150 2022 Mini Adventure Baru, Ada 2 Varian
    NaikMotor – Yamaha mulai menembus pasar mini adventure dengan Crosser150 2022 atau XTZ150. Adventure mini Yamaha itu dihadirkan dalam 2 va...
  • Laguna Seca Bakal Gelar WorldSBK Lagi, Kapan?
    NaikMotor – Sirkuit Laguna Seca di Amerika Serikat kabarnya akan bisa gelar WorldSBK lagi. Gelaran terakhir Kejuaraan Dunia Superbike berl...
  • Bakal Jadi Offroader Baru, ini Konsep Honda CRF450R 2021
    NaikMotor – Dalam jajaran motor off-road baru Honda yang kabarnya akan hadir tahun depan, ada Honda CRF450R yang rupanya sedang dalam pen...
  • Duta Toraja Street dan Sunset Corner, Memori Benny Hidayat Balap di Ancol
    NaikMotor – Konsep balapan street race yang digagas Polda Metro Jaya dan IMI di Ancol disambut antusias oleh masyarakat termasuk pembalap v...
  • WoW! Hadirkan 2 Model E-Scooter Baru yang Harganya Mulai dari Rp 60 Jutaan 
    NaikMotor – Brand E-Scooter WoW! baru saja meluncurkan dua model skuter listrik mereka, Model 4 (L1e) dan Model 6 (L3e). WoW! sendiri mer...

Halaman

  • Beranda
  • Kontak Kami
  • sitemap
  • Disclaimer
Ehcrodeh. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © Suka Motor . Template by: Padja Tjiloeah